2019/09/19
[Esai] Samsung OneWeek: Saling Berbagi Manfaat Pendidikan Bersama Anak-anak di Kazakhstan

Artikel ini ditulis berdasarkan pada esai asli oleh Eunsung Lee dari Divisi Komunikasi Seluler Samsung Electronics,dan diedit oleh Samsung Newsroom

Pada bulan Februari yang lalu, Samsung Electronics mengumumkan visinya untuk program kewarganegaraan globalnya – Memberdayakan Manusia. Perusahaan ini telah menjalankan berbagai macam program relawan pendidikan kaum muda selama lebih dari satu dekade, dan sejak pengumuman terkininya, telah memperluas program tersebut untuk memberdayakan para kaum muda di seluruh dunia.

Untuk inisiatif relawan karyawan Samsung OneWeek, sekitar 200 orang karyawan Samsung melakukan perjalanan ke enam negara yang berbeda – Kamboja, Indonesia, Thailand, Kazakhstan, Nepal, dan Hongaria – untuk terlibat dalam kegiatan kolaboratif dengan komunitas setempat.

Saya merupakan bagian dari tim relawan kedua yang mengunjungi Kazakhstan, suatu negara dengan luas 27 kali negara Korea, namun dengan populasi kurang dari setengahnya. Di sana, kami berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan, seperti menunjukkan cara menggunakan komputer dan mengajari pemrograman kepada anak-anak. Saya senang diberi kesempatan ini karena, untuk bisa berpartisipasi dalam Samsung OneWeek, karyawan tersebut harus merelakan hak cuti tahunannya selama lima hari – namun kompetisi untuk bisa ikut serta dalam program ini tetap sengit.

Mengenal Komunitas Kazakh

Terlepas dari persiapan yang ekstensif dan peninjauan secara terus menerus atas materi pendidikan kami selama perjalanan ke Kazakhstan, kami tetap merasa gelisah saat tiba dan harus menyapa anak-anak yang akan menjadi mitra belajar kita bersama.

Pada pertemuan pertama, mereka tampak berhati-hati dan merasa segan, namun setelah kami menemukan cara terbaik untuk memperkenalkan diri, mereka bisa menyambut kehadiran kami dengan baik.

Setelah itu, para siswa tersebut menghibur kami dengan lagu dan pertunjukan tarian yang telah mereka persiapkan. Kami, anggota OneWeek, menyediakan makanan ringan dan mainan bagi mereka, dan rasa gugup pada pertemuan pertama kami berubah menjadi pesta dengan cepat.

Salah satu anggota tim kami bahkan memberikan ekspresi wajah yang lucu untuk membuat anak-anak tertawa, dan tak lama kemudian, kami bisa berkomunikasi dan tertawa bersama, seolah-olah kami sudah saling mengenal satu sama lain sejak lama.

Pendidikan Menghadapi Semua Kesulitan yang Ada

Setelah kesempatan untuk mengenal anak-anak ini, kami menyibukkan diri dengan membantu kegiatan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berbeda dengan waktu mulai sekolah di Korea, anak-anak Kazakh memulai kegiatan pembelajarannya sekitar pukul 10 pagi.

Untuk memahami rutinitas harian ini sepenuhnya, kami melakukan perjalanan dengan bis sekolah yang berangkat dari daerah mereka, suatu desa di dekat perbatasan, pada jam 6 setiap pagi hari. Setelah menempuh perjalanan selama berjam-jam melalui jalan tanah untuk mencapai daerah Mynjylyk, kami menjumpai barak militer yang lengkap dengan pos pemeriksaan, suatu hambatan rutin dalam perjalanan ini yang disebabkan oleh dekatnya daerah perbatasan. Setelah melalui pengalaman yang menegangkan ini, kami senang akhirnya bisa menyapa anak-anak dan bergabung dengan mereka saat memulai jam belajar di sekolah.

Teknologi Demi Kebaikan Manusia

Begitu tiba di sekolah ini, kegiatan relawan kami segera dimulai dengan baik. Kami mengajari anak-anak cara untuk menggunakan Scratch, metodologi pengodean universal. Terlepas dari kesulitan akan subjeknya, hambatan bahasa, dan lambatnya kemajuan yang dicapai, anak-anak merasa antusias dan bersemangat untuk belajar – kami seringkali harus menyampaikan pesan utama melalui bahasa dan gerakan tubuh.

Mengingat bahwa profesi utama di daerah pegunungan Kazakhstan ini adalah beternak, kami juga mengadakan sesi pendidikan TI bagi para perantau setempat, banyak di antaranya bahkan belum pernah melihat komputer sebelumnya, namun memiliki tekad dan antusiasme belajar yang sama seperti anak-anak.

Pengalaman dari Hati

Waktu kami berkarya di Kazakhstan merupakan hadiah yang sangat berharga, namun kami merasa sangat tersentuh di saat-saat terakhir, di mana seorang anak memberikan hadiah berupa susu kuda setempat yang diperah dengan tangan. Kemurahan hati tersebut mengilhami kami untuk kembali, dan bekerja lebih keras pada kesempatan kami berikutnya, untuk kembali memberi dan berbagi sebanyak mungkin yang bisa kami berikan.

Setiap anggota tim Samsung OneWeek di Kazakhstan merasa senang bisa membagikan pengetahuan dengan kemampuan terbaik mereka menghadapi kendala yang ada, dan melibatkan diri dengan komunitas setempat. Kami berharap agar orang-orang Kazakh yang kami temui bisa selalu mengingat kehadiran kami, para guru dengan pakaian berwarna biru, seperti kami yang tidak akan pernah melupakan hadiah dan pengalaman tulus yang mereka berikan kepada kami.

  • #Employee Volunteering
  • #Enabling People
  • #Kazakhstan
  • #Samsung Employee Volunteer Program
  • #Samsung OneWeek

Latest News